Rabu, 09 April 2014

Tak Berani Jujur, Belajar Pada Anak Kecil





Jujur, siapa yang tak kenal dengan kata ini. Kata yang selalu kita dengar dalam kehidupan ini, namun sangat sulit untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. kenapa ??? apa yang salah dengan kata ini ? atau apa yang membuat kita tak berani bersikap jujur pada orang lain dan bahkan tak berani jujur pada diri sendiri.
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia karangan Aditya Bagus Pratama, halaman 277 dinyatakan bahwa kata "Jujur " berarti dapat dipercaya, tidak bohong, lurus hati, berkata apa adanya. Maka ketika ada kalimat " Dia dikenal sebagai pemuda yang jujur", berarti pemuda itu tidak curang, tulus, dan ikhlas.
Kita punya beribu alasan untuk diutarakan kenapa kita tidak jujur. Orang dewasa bisa dan mudah saja berkata, jujur aku mencintaimu, atau ada seseorang yang mengatakan kamu cantik kepada seorang wanita. Ada yang menolak pernyataan bahwa ia tidak melakukankan korupsi, sedangkan bukti sudah ada, atau dengan gampang dan gmablang bilang aku tidak bohong padahal bohong. Ada yang menggaku telah hadir dan pulang sesuai jam kerja padahal sering telat dating dan pulang cepat. Lalu, apa kita akan langsung percaya dengan kata orang dewasa ini ??, tentu kita akan memutar otak untuk berpikir sejenak atau bahkan butuh waktu lagi untuk mempercayai perkataan orang dewasa ini. kenapa ? karena tanpa sadar kita telah menanamkan dalam pikiran kita bahwa apa yang dikatakan orang ini belum tentu benar, semakin dewasa seseorang maka semakin mudah untuknya berlaku tidak jujur. Begitulah kebanyakan sifat orang dewasa tak terkecuali saya.
Sedangkan pada anak kecil, kita semua pernah merasakan kecil. Ketika kecil orang percaya bahwa kita akan berkata jujur. Anak kecil yang kadang kita pandang sebelah mata memiliki keberanian yang tak bisa dilakukan oleh kebanyakan orang dewasa. Mereka tidak akan segan berkata jujur pada gurunya ketika mereka tidak mengerjakan PR sekolahnya di Rumah. Atau mereka telat dating ke sekolah karena bangun kesiangan, atau mereka mempunyai guru yang galak, atau mempunyai orang tua yang sibuk. untuk hal yang dikatakan anak kecil ini kita secara cepat memberikan banyak rasa percaya ketimbang tidak percaya. Buktinya secara spontan kita sering mengatakan bahwa anak kecil tak pernah berbohong, bahkan ada diantara kita takut melakukan sesuatu dan terlihat oleh anak kecil ketimbang terlihat oleh orang dewasa, itu karena anak kecil akan berkata jujur akan apa yang mereka saksikan.
Nah, jika begitu berarti orang yang jujur akan ditakuti dan disegani oleh banyak orang, jujur itu hebat, semua kita hafal teori itu. Lantas kenapa kita masih saja belum berani hidup jujur pada setiap apa yang kita lakukan.
Andai semua orang dewasa tanpa terkecuali siapapun termasuk para pemimpin bisa jujur akan apa yang mereka perbuat, jujur pada apa yang mereka lihat, jujur pada apa yang mereka dengar dan jujur pada apa yang dirasakan seperti yang dilakukan anak kecil, tentu dalam hidup tak akan ada lagi dendam yang berkepanjangan karena kebohongan, kasus perceraian dalam rumah tangga ulah perselingkuhan bisa saja berkurang, kasus korupsi tak serupa sampah berserakan di negeri ini, dan tentu panggung sandiwara kehidupan akan berputar dengan aktor dan aktris yang saling mempercayai.
ah, anak-anak kecil ini membuat aku malu pada keberanian mereka berkata jujur. 

Sawahan, 27 maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar