Rabu, 09 April 2014

Kan Ku Pagi Ini




Oh sudah pagi rupanya,,Ku lihat jam di telpon gemgamku sudah menunjukkan pukul 05.45 wib. Tak taulah sadar atau tidak ternyata tangan ini sudah menekan salah satu tombol Hp LG kecil ini, mematikan nada alarm yang Ku hidupkan tepat pukul 04.45 wib.
“Untung tadi malam Allah tak menyuruh malaikat maut menyabut nyawaku, manakala Aku masih dalam keadaan kotor. Alhamdulillah banget pagi ini Aku masih hidup dan masih punya kesepatan untuk bersuci kembali”, ujar batinku mengingatkan diriku sendiri sambil bergegas ke kamar mandi, mandi wajib- berwudhu’ lalu segera shalat subuh.  “Allah tu masih sayang dan memberikan  kesempatan kepada dirimu agar kembali ke jalan-NYA”, ucap batinku lagi.
Masih bersimpuh diatas sejadah usai shalat pagi tak lagi subuh, naluri manusiawiku dihadapan Sang Khaliq kembali ajak pikiran ini bertanya pada diri sendiri, apa yang telah Aku lakukan selama ini ? terlalu banyak dosa yang Ku lakukan dan tak mungkin rasanya mendapatkan ampunan. Berulang kali berbuat dosa, berulang kali memohon ampun, berulang kali membuat janji untuk memperbaiki diri lalu ingkar, namun berulang kali pula Allah tampakkan sifat Maha pema’af, Maha pengasih, Maha penyayang dan Maha penerima taubatnya padaku. Allah berikan Aku kesempatan untuk memperbaiki diri, tapi tetap saja naluri hewaniku tak indahkan kesempatan itu.
Lihatlah kebelakang sejenak, ledek hatiku pada diriku lagi. Kemaren sore saja Aku masih sangat asyik membanggakan diri dan tertawa ria bicara sama temanku, anggap diriku tak berdosa dengan menghibahkan orang lain, mereka begitu berdosa dan salah dibandingkan Aku, padahal bukankah tak ada gading yang tak retak, tak manusia yang lepas dari dosa dan salah, dan yang benar hanya Maha Abadi yang menciptakan Aku, alam semesta dan semua ini ada. Aku lupa lagi ?? ya Allah cukuplah malam ini menjadi malam terakhir ku galau karena kesalahan ku sendiri, jika tidak bisa-bisa Aku akan galau seumur hidup kalau terus begini. ya Allah semoga Engkau masih ampunkan dosaku, sungguh Aku malu pada-Mu.
Lebih-lebih lagi yang membuatku begitu malu pada-Mu adalah Aku tahu tapi Aku masih melanggar aturan itu. Pun sebelumnya Aku sudah menamatkan bacaan wisata hati “Mencari Tuha Yang Hilang “, karangan Ustd. Yusuf Mansur. Jelas- jelas disana sudah dikatakan bahwa “ Manusia itu lebih banyak lupanya dari pada ingat, lebih banyak salahnya dari pada baik “. Nyatanya memang benar Aku lupa diri dan selalu jika perbuatannya sudahku lakukan, menyesal lagi pada akhirnya, lebih ironisna lagi ingatnya hanya sebentar dan beberapa waktu berlalu lupa lagi dan berbuat lagi, Oh..malunya Aku dikaruniai ilmu tapi tetap berlaku bodoh.
Kesempatan untukku kembali hidup pagi ini setelah mati semalam, menyadarkanku bahwa janji Allah sungguh benar adanya. Semoga Aku tak lupa lagi dan benar-benar ingat setelah ini, Allah telah telah berfirman dalam Al-qur’an surat Al-Zalzalah : 99 : 8-9
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨)
“ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”.
Mungkin ini pula alasan Allah menunda dan bahkan tak berkenan mengijabah do’aku perihal keinginanku yang terus meminta pekerjaan yang lebih baik. Belum pantas, sepertinya begitulah jawaban yang cocok untukku, diri ini masih begitu buruk untuk pendapatkan  sesuatu yang baik. Tamat kuliah coba masukin lamaran kesekolah-sekolah formal, berharap bisa jadi Guru legal. Hasilnya, “ Ma’af Anda belum beruntung, silahkan coba kembali”. Pada rentang waktu lima bulan berlalu tak ada kerjaan, Allah berikan Aku kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar untuk anak SD dan anak usia dini ( 3-7 thn). Masih diatas sejadah pagi ini pula Aku sadar, bukan tak ada maksud baik Allah berikan Aku pekerjaan ini. Lewat anak-anak kecil ini Allah inginkan Aku belajar lagi memiliki sifat jujur pada diriku sendiri dan orang lain. Dan lewat pekerjaan ini Allah sadarkan Aku bahwa ilmuku masih sangat sedikit dan baru cukup untuk berbagi dengan kelompok kecil ini. Belajar terus dan teruslah belajar “ Utlubul ilma minal lahdi ilal lahdi”.
Belum cukup sampai disitu, dua bulan terlewatkan dengan tujuh orang anak didik lalu hilang satu persatu hingga tinggal tiga orang. Beralih pula ke cerita hobi. Seiring berjalannya waktu muncul niat untuk menjadikan hobi sebagai profesi. Belajar kursus kue lalu join modal sama teman untuk jualan kue kering, rasa kuenya enak tapi bentuknya pecah. Coba rubah resep, Alhamdulillah kuenya tampak cantik tapi rasanya tak enak. Urungkan niat jualan kue kering saat ramadhan kelak, Alih ke jualan donat itupun karena bahan-bahan kue sudah banyak terbeli. Bagaimana hasilnya ?? oh NO. Donat yang dibuat bantat, padahal ini bukan kali pertamaku buat donat.
“ Tak ada orang yang sampai di puncak tangga tanpa melewati tangga pertama, gagal itu biasa yang penting sudah berusaha”, ucap temanku menghibur hati kami. Memang benar apa yang dikatakan dalam kalimat itu, namun bagiku ketidak berhasilan ini perlu pengoreksian diri lebih dalam lagi, meski terkesan terlalu mendramatisir. Coba memahami janji Allah pada ayat diatas, Aku memang harus terima itu semua, karena memang itulah balasan yang cocok atas usahaku.
“Ilmu itu cahaya dan cahaya itu hanya akan masuk pada hati mereka yang bersih”, begitu kurang lebih kalimat yang pernah Ku baca dalam sebuah buku. Sedangkan hatiku masih dipenuhi dengan bintik-bintik hitam, jauh dari kata suci, maka tak berkahlah ilmu yang Ku dapat. Dan sampai umurku yang sebentar lagi genap 23 tahun, hanya sedikit waktu yang Ku gunakan untuk menanam kebaikan tentu sedikit pula kebaikan yang Aku tuai. Banyak dosa yang Aku buat maka banyak pula kesempatanku untuk mendapatkan pertolongan Allah hilang. Jika Adapun orang-orang yang senantiasa  berbuat dosa namun selalu beruntung hidupnya, itu karena Allah masih menunda azab untuknya. Ya Allah semoga Engkau selamat Aku dari Azab-Mu meskipun itu azab yang Engkau tangguhkan untuk sementara. Kan Ku rindu pagi ini.
(sawahan 2, no 8 Padang / 27 Juni 2013 , 06: 15 wib )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar