Rabu, 09 April 2014

Ayo, Teaching By Heart






Judul Buku      : Keajaiban Belajar
Karya              : yunsirno
Penerbit           : Pustaka Jenius
Tahun terbit     : Desember 2010
Tebal Buku      : 179 hal
Resensiator      : Mimi Permani Suci

Apa yang Anda pikiran ketika anda diajak untuk belajar ? tidak sedikit dari kita yang mengerutkan kening ketika mendengar kata belajar, “ Belajar trus kapan selesainya”. Banyak dari kita yang merasa bosan dan malas untuk belajar, kita lebih memilih bermain, jalan-jalan, ngerumpi untuk mengisi waktu yang ada. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, ada yang memang dari siswa sendiri, lingkungan, maupun kesalahan yang timbul dari guru sebagai salah satu sumber belajar.
Belajar tidak mesti dilakukan dalam bentuk belajar formal di sekolah, namun bisa juga belajar secara non formal yaitu belajar langsung pada lingkungan sekitar, dan belajar informal yaitu belajar yang berkisar dilingkungan keluarga. Walaupun demikian, tampaknya di Indonesia kita wajib belajar formal 9 tahun.
Nah, jika selama 9 tahun kita belajar kita hanya menghabiskan waktu dengan sia-sia karena belajar yang membosankan. Yunsirno seorang penemu metode kampoenk jenius dalam bukunya yang berjudul “ Keajaiban Belajar “ membongkar kesalahan belajar mengajar yang selama ini mengakibatkan proses belajar tidak menyenangkan dan hasil yang diraih jauh dari memuaskan.
Selain itu, dalam karyanya yang berbentuk Tetrabook atau 4 in one ini, Yunsirno mengupas secara rinci tentang 10 motivasi luar biasa, 14 kunci sukses yang jitu, 11 langkah mengajar yang tak terlupakan, dan 12 langkah belajar yang efektif, efesien dan mengasikkan.
Pada poin 11 langkah mengajar yang tak terlupakan, Yunsirno mengemukakan bahwa guru bisa menjadi salah satu faktor belajar menjadi membosankan. Karena jika diibaratkan belajar itu adalah sebuah pementasan drama, maka guru adalah aktor utamanya. Penonton akan merasa bosan jika aktor tidak bisa menjiwai perannya.
Guru memang bukan Tuhan, namun guru mesti berusaha untuk menciptakan agar suasana belajar bisa menjadi menyenangkan, ilmu yang diberikan bisa bermanfaan secara sendirinya motivasi kita belajar semakin meningkat. Untuk itu, mestilah guru mengajar dengan hati. Karena yang diajar adalah manusia yang memiliki otak dan hati, ucapan guru sepintar apapun tak akan mampu menembus hati para siswa jika ia mengajar dengan otak dan mulut semata. So, “ The best Teachers teach from the hear, not from the book”.
Buku ini sangat bagus untuk dibaca, terutama bagi seorang pendidik dan calon pendidik. Selain penggunaan bahasanya mudah dipahami pembaca, kajian yang dibahas pun sangat inspiratif. Memberikan banyak solusi pembaca terutama bagi orang-orang yang  menganggap sepele masalah kecil namun berakibat buruk bagi kita sendiri bahkan orang lain.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar