Bertandang
memang bertamu atau singgah untuk bercakap-cakap, namun bertandang bagi pesepak
bola tentu tujuannya berbeda dengan bertandangnya seseorang ke sebuah kota atau
ke rumah orang lain. Lain lagi dengan bertandang yang merupakan salah satu
bentuk adat istiadat perkenalan Bujang- Gadis di daerah-daerah yang ada di
Indonesia, dan tulisan ini mengambil adat istiadat perkenalan Bujang- Gadis
Jambi sebagai samplenya.
Jika ada seorang Bujang yang ingin berkenalan
dengan seorang Gadis, maka Si Bujang harus punya nyali untuk bertandang ketempat Gadis itu. Apalagi sampai Bujang ingin menyampaikan perasaan sukanya pada Si
Gadis, maka akan ada yang di katakan berusik
sirih bergurau pinang. Nah, pada zaman yang serba canggih sekarang apakah Bujang masih gemar
bertandang ? atau jangan-jangan Bujang tak
tahu dengan kebiasaan lama ini karena semuanya telah berubah di ujung jari.
Lain lubuk
lain ikannya, lain zaman lain model pendekatannya. Teori ini memang benar,
namun sangat disayangkan saat kebiasaan baik dan itu nyata harus berubah kurang
baik dan itu maya. Hand phone ( HP) telah masuk desa, benda kecil memberi
pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan benda ini, kita tak
perlu susah-susah mengunjugi atau mencari orang yang akan kita ajak bicara,
apalagi orang yang akan kita ajak bicara berada pada tempat jauh, sampai anak
kecil pun merengek untuk memilikinya.
Sebagai warga
yang tak ingin dibilang kuno, maka seharusnyalah hidup kita mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi yang ada. Banyak manfa’atnya dan banyak pula
muslihatnya jika kita tak pandai mengendalikan diri pada posisi yang pas.
Terkait dengan pembahasan Bujang tak lagi gemar bertandang, diakui atau tidak
benda ini telah berhasil menggantikan posisi Bujang yang dulu gemar bertandang
menjadi Bujang gemar telponan.
Jika dulu
saat ingin berkenalan atau menyampaikan perasaannya pada Si Gadis Bujang harus
bertandang memerlukan nyali yang kuat untuk langsung datang ketempat tujuannya,
berbicara dalam pengawasan orang-orang yang ada di rumah itu tentunya pada
waktu tertentu dan terbatas, serta membutuhkan minyak motor atau biaya lainnya,
kini tata cara yang dianggap ribet ini telah mulai punah. Tak punya HP, cukup dengan
modal HP pinjam dan pulsa dikit Bujang bisa menelpon atau kirim pesan singkat
ke Gadis untuk menyampaikan tujuannya, selesai urusan. Super sekali, ini bisa
jadi solusi cerdas buat Bujang yang tak punya nyali atau Bujang yang super
sibuk sehingga tak ada waktu untuk bertandang namun ada waktu untuk telponan
agar tak menjadi Bujang lapuk. Dan menjadi solusi juga untuk Bujang- Gadis yang
jarak tinggal mereka sangat jauh dan sulit untuk Bujang bertandang namun
hubungan mereka tetap jalan.
Zaman sudah
modren, dulu tak bisa disamakan dengan sekarang. Tapi selagi ada kesempatan
untuk hal baik kenapa tidak dilakukan juga sekarang. Padahal dulu dan sekarang
Bujang yang bertandang bukan berarti tidak sibuk.
Urusan yang
ribet kini menjadi simple dan singkat, maka besar pula peluang untuk
bermain-mainnya Bujang dan Gadis dan semakin banyak korban patah hati. Karena
dengan menggunakan benda ini tak semua orang tua yang tahu akan apa yang
dilakukan anak Bujang atau anak Gadis mereka. Berbeda dengan proses bertandang,
karena saat Bujang bertamu ketempat Si Gadis, maka akan ada orang tua Gadis
yang akan memantau tindak tanduk mereka, proses yang lambat dan klasik namun
aman dan terjamin.
( Mimi
Permani Suci)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar