Rabu, 23 April 2014

Bujang Tak Lagi Gemar Bertandang



Bertandang memang bertamu atau singgah untuk bercakap-cakap, namun bertandang bagi pesepak bola tentu tujuannya berbeda dengan bertandangnya seseorang ke sebuah kota atau ke rumah orang lain. Lain lagi dengan bertandang yang merupakan salah satu bentuk adat istiadat perkenalan Bujang- Gadis di daerah-daerah yang ada di Indonesia, dan tulisan ini mengambil adat istiadat perkenalan Bujang- Gadis Jambi sebagai samplenya.

Jika ada seorang Bujang yang ingin berkenalan dengan seorang Gadis, maka Si Bujang harus punya nyali untuk bertandang ketempat Gadis itu. Apalagi sampai Bujang ingin menyampaikan perasaan sukanya pada Si Gadis, maka akan ada yang di katakan berusik sirih bergurau pinang. Nah, pada zaman yang serba canggih sekarang apakah Bujang masih gemar bertandang ? atau jangan-jangan Bujang tak tahu dengan kebiasaan lama ini karena semuanya telah berubah di ujung jari.

Lain lubuk lain ikannya, lain zaman lain model pendekatannya. Teori ini memang benar, namun sangat disayangkan saat kebiasaan baik dan itu nyata harus berubah kurang baik dan itu maya. Hand phone ( HP) telah masuk desa, benda kecil memberi pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan benda ini, kita tak perlu susah-susah mengunjugi atau mencari orang yang akan kita ajak bicara, apalagi orang yang akan kita ajak bicara berada pada tempat jauh, sampai anak kecil pun merengek untuk memilikinya.

Sebagai warga yang tak ingin dibilang kuno, maka seharusnyalah hidup kita mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang ada. Banyak manfa’atnya dan banyak pula muslihatnya jika kita tak pandai mengendalikan diri pada posisi yang pas. Terkait dengan pembahasan Bujang tak lagi gemar bertandang, diakui atau tidak benda ini telah berhasil menggantikan posisi Bujang yang dulu gemar bertandang menjadi Bujang gemar telponan.

Jika dulu saat ingin berkenalan atau menyampaikan perasaannya pada Si Gadis Bujang harus bertandang memerlukan nyali yang kuat untuk langsung datang ketempat tujuannya, berbicara dalam pengawasan orang-orang yang ada di rumah itu tentunya pada waktu tertentu dan terbatas, serta membutuhkan minyak motor atau biaya lainnya, kini tata cara yang dianggap ribet ini telah mulai punah. Tak punya HP, cukup dengan modal HP pinjam dan pulsa dikit Bujang bisa menelpon atau kirim pesan singkat ke Gadis untuk menyampaikan tujuannya, selesai urusan. Super sekali, ini bisa jadi solusi cerdas buat Bujang yang tak punya nyali atau Bujang yang super sibuk sehingga tak ada waktu untuk bertandang namun ada waktu untuk telponan agar tak menjadi Bujang lapuk. Dan menjadi solusi juga untuk Bujang- Gadis yang jarak tinggal mereka sangat jauh dan sulit untuk Bujang bertandang namun hubungan mereka tetap jalan.

Zaman sudah modren, dulu tak bisa disamakan dengan sekarang. Tapi selagi ada kesempatan untuk hal baik kenapa tidak dilakukan juga sekarang. Padahal dulu dan sekarang Bujang yang bertandang bukan berarti tidak sibuk.

Urusan yang ribet kini menjadi simple dan singkat, maka besar pula peluang untuk bermain-mainnya Bujang dan Gadis dan semakin banyak korban patah hati. Karena dengan menggunakan benda ini tak semua orang tua yang tahu akan apa yang dilakukan anak Bujang atau anak Gadis mereka. Berbeda dengan proses bertandang, karena saat Bujang bertamu ketempat Si Gadis, maka akan ada orang tua Gadis yang akan memantau tindak tanduk mereka, proses yang lambat dan klasik namun aman dan terjamin.
( Mimi Permani Suci)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar